Usaha tas termasuk usaha yang tidak akan ada matinya, karena seorang wanita pasti selalu ingin tampil cantik dan gaul. Dan, tas merupakan salah satu kebutuhan untuk menunjang penampilan wanita.
Ia melihat bahwa desain ini belum pasaran bahkan bisa menjadi tren ke depannya. Maklum saja, pasar terbesar dari poduk buatannya adalah kalangan mahasiswa dan remaja yang selalu mengikuti tren.Ika sendri memulai usaha tas rumahan ini sejak tahun 2004 dengan nama Maika EtnIk yang merupakan gabungan dan nama panggilannya dari suami. Modal awal yang ia keluarkan sebesar Rp 2 Juta, digunakan untuk membeli bahan kanvas dan perca Karena modal terbatas waktu itu saya sengaja tidak membeli mesin jahit tetapi menjahitkan kepada orang lain, terang wanita yang masih belum memiliki anak ini.
Ciptakan Desain Sendiri
"Saya melihat di Bandung banyak sekali sisa tekstil seperti perca yang justru unik jika dibuat produk baru. Karena saya suka tas maka saya coba menempelkan perca pada buatan saya," tandas istri Edwin Madhanie yang dinikahinya pada tahun 2001 ini. Tas wanita buatannya, menggunakan bahan dari kanvas atau jeans yang kemudian dipercantik dengan beragam tempelan perca ataupun payet di bagian depan.Untuk kreasi perca, saat ini yang sedang digemari remaja adalah mozaik perca (perca yang didesain beraturan dengan warna lebih dari satu) atau berbentuk lingkaran yang dipermanis dengan sedikit payet.Menurut Ika produknya ini banyak juga terpengaruh oleh perkembangan baju yang bermotif tabrak seperti Laskar Pelangi (tie dye) yang sedang digandrungi remaja adalah motif-motif tas dengan warna ceria bahkan terkesan nabrak hampir mirip dengan tren pakaian, cerita wanita yang hobi jalan-jalan ke mall untuk melihat tren.
Ika Yustika Pandunesia sadar betul bahwa produk yang unik, serta tidak pasaran merupakan kunci sukses usaha di bidang ini, Sehingga Ia sengaja menciptakan tas berbahan kanvas dengan aplikasi perca bertema etnik modern dengan warna ‘nabrak’, Dan ternyata, tidak hanya di datam negeri produk buatannya juga dipasarkan hingga ke luar negeri. Seperti apa geliat usahanya?
Sesuatu yang ‘beda’ dan unik tentunya akan selalu dicari orang. Hal ini yang terus menJadi pegangan seorang Ika Yustika Pandunesia, yang akrab disapa ika dalam menjalankan sebuah usaha. Sehingga walaupun terbilang baru dalam usaha tas Ia justru berani menciptakon tren tersendiri, dibandingkan menjual produk yang telah branded. Tas kreasinya ini, tas wanita berbahan kanvas dan jeans dengan ditempelkan beragam kreasi perca sehingga terlihat lebih santai, gaul dan eye catching. Tas buatannya ini bernuansa ceria karena perca yang digunakan sebagai bahan pemanis selalu lebih dari satu warna sehingga terkesan ‘nabrak’. "Untuk desain saya memang ceria dan berani warna, karena anak muda lebih menyukai produk-produk yang dinamis," ujar wanita kelahiran Bandung 14 Agustus 1973.
Bagi Ika menghadirkan sesuatu yang tidak ada di pasaran merupakan sebuah keharusan agar produknya dilirik, oleh pembeli Ia sengaja berkreasi dengan bahan perca mote ataupun kancing sebagai pemanis tas buatannya.
(Sumber: Majalah Peluang Usaha, 22 Desember 2008 - 4 Januari 2009, www.maika-etnik.com)
Kamis, 11 Oktober 2012
Desain Tas yang Bakal Booming: Etnik Modern yang Berwarna 'Ngejreng'
23.31
Bisnis